31 Agustus 2019

Efisiensi ala Gas dan Rem


Kita sering sekali mengendarai sebuah mobil. Dan dalam mobil kita (yang transmisi otomatis), pasti ada rem dan gas.

Tahukah kita bahwa itu juga berlaku dan menjadi mindset kita sebagai seorang marketer. Sebagai marketer, kita dituntut untuk menjadi revenue driver. Atau penghasil revenue.

Apabila dianalogikan dengan rem dan gas tadi, maka posisi revenue driver sama dengan gas. Pedal gas apabila kita tekan, maka kendaraan kita akan melaju.

Dan untuk bisa melaju dengan baik, maka gas tadi juga harus ditunjang dengan bahan bakar yang cukup. Tanpa bahan bakar yang cukup, maka gas tadi tidak akan berfungsi sebagai tujuan utamanya, yaitu membuat kendaraan melaju.

Sama dengan di rumah sakit kita, untuk membuat tim marketing menghasilkan sesuatu, maka harus ditunjang oleh "bahan bakar" yang cukup. Dalam hal ini adalah biaya marketing yang harus dikeluarkan sesuai dengan anggaran.

Seringkali tim marketing selalu dibilang tidak efisien oleh tim keuangan Bahkan setiap pengeluaran dipelototi sen demi sen nya. Sehingga lama kelamaan tim marketing takut meminta uang untuk membiayai kegiatan marketingnya.

Kapan marketing dianggap tidak efisien?

Sama dengan analogi gas diatas. Yaitu apabila kita menekan pedal gas, tetapi mobil kita tidak melaju. Yang ada malah bahan bakar yang terus berkurang. Artinya, tim marketing dianggap tidak efisien apabila kegiatan yang dilakukan dan membutuhkan biaya tersebut tidak menghasilkan peningkatan revenue.

Oleh karena itu, kepala tim marketing harus tetap pada jati dirinya, yaitu sebagai pedal gas. Yang mendorong agar revenue rumah sakit bisa terus meningkat.Dia tidak boleh terpengaruh pada pemikiran efisiensi yang membuat terjadinya keraguan dalam mengadakan kegiatan marketing yang ada biayanya.

Apakah anda pernah membayangkan apa jadinya pada sebuah mobil apabila pedal gas dan pedal remnya diinjak bersamaan??